Halaman

Kamis, 01 September 2022

DIAGRAM PARETO

A. PENGANTAR

Prinsip Pareto atau Diagram Pareto atau Aturan 80/20, ditemukan oleh Vilfredo Pareto dan dipopulerkan Joseph M. Juran, menyatakan bahwa dalam banyak peristiwa atau kegiatan usaha, 80% efeknya terjadi karena 20% penyebabnya. Artinya permasalahan yang ada disebabkan oleh 20% saja yang menjadi akar masalah. Dengan demikian perusahaan dapat menghemat waktu, tenaga, pikiran ketika menemukan 20% sebab (penyebab/akar masalah), tentu perusahaan akan memaksimalkannya untuk mencapai 80% kesuksesan.

Prinsip Pareto mengajak manusia untuk mengasah intuisi dari 20% usaha tersebut dalam menentukan akar masalah. Prinsip ini tak hanya dapat diimplementasikan dalam bisnis, melainkan juga bisa diterapkan dalam pengembangan karir dan perjalanan hidup. Dengan demikian, manusia dapat hidup lebih efisien namun tetap berkualitas dan bermanfaat bagi orang disekitarnya

Secara umum manfaat dari penggunaan atau penerapan, metode atau prinsip pareto, antara lain :

    • Meningkatkan Produktivitas, perusahaan tidak boleh membuang-buang waktu untuk hal-hal yang sepele
    • Menaikkan Keuntungan, perusahaan mengidentifikasi area bisnis mana yang harus difokuskan untuk hasil maksimal
    • Memperluas Wilayah Pemasaran, mengoptimalkan strategi agar konsumen lebih mudah tertarik
    • Alat Identifikasi Masalah, Perusahaan dapat memprioritaskan masalah mana yang harus diselesaikan secepatnya dan melihat masalah mana yang paling mempengaruhi bisnis
    • Mengembangkan Layanan Konsumen, perusahaan akan melakukan penanganan untuk menangani produk tersebut

B. DIAGRAM PARETO

Diagram pareto digunakan untuk memvisualisasikan hasil pengamatan pengaruh faktor terhadap hasil. Tujuan dari penggunaan Pareto Chart adalah untuk membantu dalam mengambil keputusan berkaitan dengan prioritas faktor yang berpengaruh 80% ke hasil

Adapun keunggulan dari diagram pareto, antara lain :

    • Lebih Mudah Dibaca, Perpaduan metode diagram batang dan garis dalam bentuk presentase lebih mudah dibaca dan dianalisis
    • Membantu Fokus Pada Masalah Utama, Masalah utama pada diagram ini lebih ditampilkan secara menonjol dan menjadi fokus utamanya
    • Mempermudah Mengetahui Tingkat Perbaikan, pembuatan diagram bisa kembali dilakukan untuk mengetahui tingkat perbaikan yang sudah dilakukan
    • Lebih Mudah Membandingkan Tingkat Masalah Sebelum dan Setelah Perbaikan, selama data tersebut masih disimpan sebagai bahan evaluasi
    • Hasil Akurat, memberikan hasil yang lebih akurat dan objektif

Sedangkan langkah penyusunan diagram pareto, sebagai berikut :

    • Mengumpulkan Data, meliputi berbagai jenis masalah yang akan dianalisis, cara pengukuran yang akan digunakan, menentukan cakupan waktu
    • Identifikasi Masalah, Misalnya terkait tingkat kecacatan pada bahan produksi tekstil serta berbagai penyebabnya
    • Menentukan Periode, bisa dalam hitungan hari, mingguan, hingga bulanan
    • Mencatat Frekuensi, banyaknya jumlah kejadian yang akan dianalisis
    • Memuat Daftar Permasalahan, diurutkan dari terbanyak hingga paling sedikit
    • Menghitung Presentase Frekuensi Kumulatif, dicari jumlah seluruh frekuensi, bisa diubah dalam bentuk persentase
    • Membuat Grafik Batang, sesuai dengan jumlah frekuensi kumulatif data
    • Gambarkan Persentase dengan Grafik Garis, Penarikan garis bisa disesuaikan dengan urutan grafik batang.
    • Interpretasikan, dikomunikasikan untuk segera diambil tindakan sesuai tingkat kerusakannya
    • Mengambil Tindakan, 20% Tingkat kerusakan yang parah harus segera diambil tindakan, sementara 80% sisanya dibiarkan karena dianggap masih dalam zona aman
    • Ulangi Langkah Pembuatan Diagram, Setelah dilakukan pengambilan tindakan, lakukan kembali pengamatan dan identifikasi masalah, untuk mengetahui hasil dari tindakan yang sudah dilakukan

Secara umum bentuk diagram pareto dapat digambarkan, sebagai berikut :

Dari diagram diatas, dapat disimpulkan bahwa akar masalahnya ada pada kasus A,B,C,D dan E.

C. STUDI KASUS

Agar mudah memahami cara penggunaan diagram pareto, maka bisa diikuti studi kasus pada perusahaan nugget dibawah ini :

    • Deskripsi Usaha : Perusahaan A yang bergerak dalam pembuatan nugget, selama 1 bulan terakhir mendapatkan masalah sebagai berikut :
      • Perekat tidak rapat ada 8 kejadian
      • Nugget rusak ada 12 kejadian
      • Plastik bungkus rusak ada 3 kejadian
      • Rasa tidak merata ada 5 kejadian
      • Tanggal kadaluarsa tidak ada ada 2 kejadian
    • Langkah 1 : mengurutkan kejadian berdasarkan urutan jumlah yang paling banyak ke jumlah yang kecil, kemudian dihitung persentasinya, dan menghitung prosentasi frekuensi kumulatifnya hasilnya sebagai berikut :

    • Langkah 2 : membuat diagram pareto yang meliputi diagram batang untuk permaslahan, dan diagram garis untuk frekuensi kumulatifnya, menarik garis 20% akar masalah pada 80% frekuensi kumulatif, sampai berpotongan dengan garis frekuensi kumulatifnya kemudian ditarik garis kebawah untuk menentukan akar masalahanya, yang digambarkan sebagai berikut :

    • Langkah 3 : menentukan akar masalah dan solusinya, sebagai berikut :

Untuk memahmi lebih lanjut tentang diagram pareto, dapat dilihat video pembelajarannya, sebagai berikut :

0 comments: