A. PENGANTAR
Analisis SWOT Dikenalkan oleh Albert S Humprey pada tahun 1960, merupakan teknik untuk merencanakan strategi dalam melakukan evaluasi yang terdiri dari empat hal yaitu :
- S : Strength (kekuatan), mencakup kelebihan atau keunggulan dari usaha yang dimiliki dibandingkan dengan usaha lainnya.
- W : Weakness (kelemahan), mencakup kelemahan atau kekurangan dari usaha yang ditekuni dibandingkan dengan usaha lainnya.
- O : Opportunity (peluang), untuk mengetahui peluang apa saja yang bisa digunakan untuk mengembangkan usaha
- T : Threat (ancaman), mengetahui ancaman usaha yang digeluti dan menghambat perkembangannya.
Secara umum manfaat penggunaan Analisa SWOT, antara lain :
- Sebagai strategi penentuan masa depan untuk keberlangsungan dari bisnis yang dijalankan.
- Untuk menjalankan strategi misi dalam upaya untuk mencapai visi dan misi dan usaha yang dilakoni.
- Mengetahui faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi perkembangan usaha Anda.
- Membantu dalam penetapan prioritas yang lebih dulu harus didahulukan oleh usaha Anda.
- Mengetahui potensi pasar, minat dan peluang pasar yang sedang berkembang.
- Membantu dalam menganalisis produk atau bisnis yang dijalankan.
Sedangkan tujuan dari penggunaan Analisa SWOT, antara lain :
- Membantu menemukan aspek yang mencakup kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dari usaha yang dijalankan.
- Lebih memaksimalkan kekuatan dari usaha, meminimalisir kelemahan usaha, mencegah ancaman yang ditimbulkan dari usaha yang dijalankan, dan memaksimalkan peluang yang bisa diperoleh.
- Memberikan gambaran pada situasi yang sedang dihadapkan oleh usaha Anda.
B. ANALISA SWOT
Analisa SWOT terdiri dari 4 komponen, yang secara umum dapat dibagi menjadi dua faktor, yakni :
- Faktor Internal : yang terdiri dari kekuatan (strength), kelemahan (weakness),
- Faktor Eksternal : yang terdiri dari peluang (opportunity) dan ancaman (threat).
Dengan demikian Analisa SWOT sering disebut dengan analisis internal – eksternal atau internal – eksternal analisis. Sedang matriksnya dikenal dengan Matrix IE/IE Matrix.
Adapun langkah-langkah pembuatan Analisa SWOT, sebagai berikut :
- Membuat tabel analisa SWOT yang terdiri dari 4 kolom, dimana tiap kolom diisi sesuai komponennya, untuk memudahkan dalam pengisian dapat menggunakan bantuan pertanyaan, sebagai berikut :
- Strength (Kekuatan), contoh pertanyaanya antara lain :
- Apa kelebihan dari usaha yang dijalankan?
- Apa yang membuat usaha Anda lebih baik dari usaha kompetitor?
- Kelebihan apa yang dimiliki dan memberikan manfaat untuk konsumen?
- Jenis keunikan apa yang dimiliki?
- Weakness (Kelemahan), contoh pertanyaanya antara lain :
- Apa yang ditingkatkan dari usaha yang dijalankan?
- Apa yang dihindari dari usaha yang dijalankan?
- Kelemahan yang dirasakan oleh konsumen?
- Hal penyebab menurunnya angka penjualan dari usaha yang dijalankan?
- Apa yang dilakukan pesaing sehingga usaha mereka jadi lebih baik dari milik Anda?
- Opportunity (Peluang), contoh pertanyaanya antara lain :
- Apa kesempatan yang dapat dimiliki oleh usaha yang dijalankan?
- Tren bisnis apa yang sedang ramai di pasaran dan sesuai dengan bisnis?
- Threat (Ancaman), contoh pertanyaanya antara lain :
- Potensi yang menjadi ancaman untuk usaha yang dijalankan?
- Apa saja hambatan yang harus dihadapi pada masa depan?
- Perubahan aturan pemerintah yang bisa menjadi ancaman usaha?
- Strength (Kekuatan), contoh pertanyaanya antara lain :
- Menghitung nilai atau skor komponen analisa SWOT dengan memperhitungkan nilai bobot dan rating, yang meliputi :
- IFAS (Internal Factor Analysis Strategy), langkahnya sebagai berikut :
- Berikan bobot masing-masing faktor strategis, dengan skala 1,0 (sangat penting) sampai dengan 0,0 (tidak penting). Semua bobot tersebut jumlahnya tidak melebihi dari skor total = 1,00
- Berikan rating masing-masing faktor dengan skala mulai dari 10 (sangat kuat) sampai dengan 1 (lemah), Variabel yang bersifat positif (semua variabel yang masuk kategori kekuatan) diberi nilai dari 6 sampai dengan 10 dengan membandingkan terhadap rata-rata pesaing utama. Sedangkan variabel yang bersifat negatif kebalikannya jika kelemahan besar sekali (dibanding dengan rata-rata pesaing sejenis) nilainya adalah 1, sedangkan jika nilai kelemahan rendah/di bawah rata-rata pesaing-pesaingnya nilainya 5
- Kalikan bobot dengan nilai (rating) untuk memperoleh faktor pembobotan, Hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 (menonjol) sampai dengan 1,0 (lemah)
- Jumlahkan skor pembobotan untuk memperoleh total skor bobot faktor yang dianalisis, menunjukan bagaimana variabel yang di analisis bereaksi terhadap faktor-faktor strategis internalnya
- tabelnya sebagai berikut :
- EFAS (Eksternal Faktor Analysis Strategy), langkahnya sebagai berikut :
- Berikan bobot masing-masing faktor strategis dengan skala 1,0 (sangat penting) sampai dengan 0,0 (tidak penting). Semua bobot tersebut jumlahnya tidak melebihi dari skor total = 1,00
- Berikan rating masing-masing faktor dengan skala mulai dari 10 (sangat kuat) sampai dengan 1 (lemah), Variabel yang bersifat positif (semua variabel yang masuk kategori peluang) diberi nilai dari 6 sampai dengan 10 dengan membandingkan dengan rata-rata pesaing utama. Sedangkan variabel yang bersifat negatif kebalikannya, jika ancaman besar sekali (dibanding dengan rata-rata pesaing sejenis) nilainya adalah 1, sedangkan jika nilai ancaman kecil/di bawah rata-rata pesaing-pesaingnya nilainya 5
- Kalikan bobot dengan nilai (rating) untuk memperoleh faktor pembobotan. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 (menonjol) sampai dengan 1,0 (lemah).
- Jumlahkan skor pembobotan untuk memperoleh total skor pembobotan faktor yang dianalisis. menunjukan bagaimana reaksi faktor strategis eksternalnya.
- tabelnya sebagai berikut :
- SFAS (Strategy Factor Analysis Strategy), digunakan untuk meringkas faktor strategis organisasi dengan menggabungkan faktor eksternal-EFAS dengan faktor internal-IFAS. dari 20 faktor IFAS dan EFAS menjadi 10 faktor untuk digunakan secara efektif dalam sebuah strategi
- IFAS (Internal Factor Analysis Strategy), langkahnya sebagai berikut :
- Menentukan posisi kuadran analisa SWOT, yang terdiri dari 4 kwadran yaitu :
- Kwadran 1 (+,+), posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat dan berpeluang, rekomendasi strategi yang diberikan adalah Progresif, artinya organisasi dalam kondisi prima dan mantap sehingga sangat dimungkinkan untuk terus melakukan ekspansi, memperbesar pertumbuhan dan meraih kemajuan secara maksimal
- Kwadran 2 (+,-), Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat namun menghadapi tantangan yang besar. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Diversifikasi Strategi, artinya organisasi dalam kondisi mantap namun menghadapi sejumlah tantangan berat sehingga diperkirakan roda organisasi akan mengalami kesulitan untuk terus berputar bila hanya bertumpu pada strategi sebelumnya. Oleh karenanya, organisasi disarankan untuk segera memperbanyak ragam strategi taktisnya
- Kwadran 3 (-,+), Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah namun sangat berpeluang. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Ubah Strategi, artinya organisasi disarankan untuk mengubah strategi sebelumnya. Sebab, strategi yang lama dikhawatirkan sulit untuk dapat menangkap peluang yang ada sekaligus memperbaiki kinerja organisasi
- Kwadran 4 (-,-), Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah dan menghadapi tantangan besar. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Strategi Bertahan, artinya kondisi internal organisasi berada pada pilihan dilematis. Oleh karenanya organisasi disarankan untuk meenggunakan strategi bertahan, mengendalikan kinerja internal agar tidak semakin terperosok. Strategi ini dipertahankan sambil terus berupaya membenahi diri
- Membuat tabel analisa SWOT yang terdiri dari 4 kolom, dimana tiap kolom diisi sesuai komponennya, untuk memudahkan dalam pengisian dapat menggunakan bantuan pertanyaan, sebagai berikut :
- Membuat Matrik IE, yaitu membandingkan faktor internal dengan faktor eksternal untuk mencari strateginya, yang meliputi :
- Strategi SO, membuat rekomendasi berdasarkan kekuatan dan peluang yang dimiliki, yaitu menggunakan kekuatan internal untuk mengambil kesempatan yang ada di luar
- Strategi WO, membuat rekomendasi berdasarkan kelemahan dan peluang yang dimiliki, yaitu menggunakan kesempatan eksternal yangada untuk memaksimalkan kesempatan yang ada
- Strategi ST, membuat rekomendasi berdasarkan kekuatan dan ancaman yang dimiliki, yaitu menggunakan kekuatan internaluntuk menghindari ancaman yang ada di luar
- Strategi WT, membuat rekomendasi berdasarkan kelemahan dan ancaman yang dimiliki, yaitu meminimalkan kelemahan dan ancaman yang mungkin ada
- Membuat Matrik IE, yaitu membandingkan faktor internal dengan faktor eksternal untuk mencari strateginya, yang meliputi :
C. STUDI KASUS ANALISA SWOT
Agar mudah memahami cara penggunaan Analisa SWOT, maka bisa diikuti studi kasus pada contoh kasus dibawah ini :
- Deskripsi Usaha : Perusahaan A yang bergerak dalam pembuatan kue kering, melakukan analisa SWOT hasilnya sebagai berikut :
- Langkah 1 : menghitung IFAS, hasilnya diperoleh skor 5,4 sebagai berikut :
- Langkah 2 : menghitung EFAS, hasilnya diperoleh skor 5,5 sebagai berikut :
- Langkah 3 : menentukan posisi kwadran, hasilnya berada di kwadran 1, dengan rekomendasinya strategi yang diberikan adalah Progresif, artinya organisasi dalam kondisi prima dan mantap sehingga sangat dimungkinkan untuk terus melakukan ekspansi, memperbesar pertumbuhan dan meraih kemajuan secara maksimal. sebagai berikut :
- Langkah 4 : Menganalisa matrik IE, hasilnya sebagai berikut :
0 comments:
Posting Komentar