Halaman

Kamis, 18 Oktober 2018

PENELITIAN TINDAKAN KELAS


PENGGUNAAN  VIDEO  PEMBELAJARAN  ELEKTRONIKA  DASAR UNTUK  MENINGKATKAN  KEMAMPUAN  HIGH ORDER  THINKING (HOT)  SISWA  SMKN  2  BOGOR
Yuniarto Triadi 1
1 SMKN 2 Bogor, Kota Bogor, Kodepos 16154
Email Korespondensi : yuniartotriadi31@gmail.com
Abstrak
Pembelajaran kurikulum 2013 menekankan pada kemampuan High Order Thinking (HOT), untuk membantu siswa dalam proses berfikir tingkat tinggi dapat menggunakan video pembelajaran. Penelitian mengambil setting kelas XEA SMKN 2 Bogor sebanyak 35 siswa, pada mata pelajaran elektronika dasar tahun 2013/2014, menggunakan prosedur satu siklus dengan tiga pertemuan, yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan HOT siswa dengan menggunakan video pembelajaran elektronika dasar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) kemampuan HOT siswa kelas XEA sebelum menggunakan video pembelajaran sebesar 48,57 dalam kategori kurang, (2) respon siswa kelas XEA dalam pembelajaran yang menggunakan video pembelajaran berdasarkan hasil angket penggunaan video pembelajaran terdapat peningkatan sebesar 20,98%, (3) kemampuan HOT siswa kelas XEA meningkat setelah pembelajaran menggunakan video pembelajaran sebesar 60,48%, (4) ketuntasan belajar siswa kelas XEA meningkat sebesar 90,00%, dan (4) validitas video pembelajaran elektronika dasar sebesar 98,67 pada kategori baik. Adapun langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan video pembelajaran, yaitu : (1) Tahap persiapan : pilihlah video pembelajaran sesuai materi dan menarik, (2) Tahap Pelaksanaan : gunakan tombol pause untuk memberikan kesempatan kepada siswa dalam memahami materi yang ditayangkan, putar ulang bagian video pembelajaran yang menurut siswa masih kurang paham, sisipkan video klip musik atau video motivasi untuk membangun suasana belajar yang mulai menurun, (3) Tahapan Evaluasi : tanyakan kepada siswa untuk memberikan saran pengembangan video pembelajaran. Dengan demikian penggunaan video pembelajaran sangat efektif dan efisien dalam proses pembelajaran, dikarenakan dapat memperjelas hal-hal yang abstrak dan memberikan gambaran yang lebih realistis serta mengembangkan pikiran, imajinasi dan pendapat siswa, sehingga dapat meningkatkan kemampuan HOT siswa.

Kata Kunci : Video Pembelajaran Elektronika Dasar,  High Order Thinking

Pendahuluan
Proses pembelajaran pada kurikulum 2013 lebih mengarah kepada kemampuan berfikir tingkat tinggi atau High Order Thinking (HOT), yang mengharuskan siswa untuk mengolah, menganalisis, mengevaluasi dan mengkreasi informasi untuk menghasilkan pengertian dan implikasi yang baru (Nurina Ayuningtyas,2012). Disamping itu proses pembelajaran pada kurikulum 2013 terdiri atas 5 pengalaman belajar pokok, yaitu: (1) mengamati; (2) menanya; (3) mengumpulkan informasi; (4) mengasosiasi; dan (5) mengkomunikasikan.
Standar proses pembelajaran pada kurikulum 2013 menganut prinsip pembelajaran, antara lain : (1) siswa mencari tahu, (2) belajar berbasis aneka sumber belajar, (3) pembelajaran yang berlangsung di rumah, di sekolah, dan di masyarakat, (4) pembelajaran yang menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja adalah siswa, dan di mana saja adalah kelas, (5) pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran, dan (6) pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya siswa. Dengan demikian untuk menunjang proses pembelajaran dibutuhkan media dan sumber belajar yang tepat sesuai dengan karateristik mata pelajarannya. Hal ini dikarenakan media pembelajaran mempunyai manfaat (Sa’dun Akbar,2013), sebagai berikut : (1) memperjelas penyajian pesan dan informasi, (2) meningkatkan dan mengarahkan perhatian siswa sehingga menimbulkan motivasi belajar dan interaksi secara langsung , (3) mengatasi keterbatasan indra, ruang dan waktu, (4) memberikan kesamaan pengalaman belajar kepada siswa.
Salah satu media pembelajaran yang dapat digunakan adalah video pembelajaran, karena dapat membantu guru untuk menarik minat belajar, melakukan penyesuaian dan meningkatkan daya kreativitas dalam proses penyampaian materi supaya menjadi lebih berkesan dan mudah sesuai karakteristik siswa, sehingga dapat secara interaktif mengikuti materi yang diajarkan dalam video (http://guraru.org). Ada 3 prinsip yang harus diperhatikan dalam pengembangan video pembelajaran (Christina Ismaniati,2012), yaitu : (1) define yaitu menganalisis kebutuhan, masalah, peserta didik, sumber, (2) develop yaitu merumuskan tujuan, pokok materi, naskah/narasi, soal evaluasi, membuat video pembelajaran, (3) evaluate yaitu melaksanakan ujicoba, menganalisis dan merevisi media pembelajaran.
Kendala yang dihadapi dalam kegiatan pembelajaran di kompetensi keahlian teknik audio video SMKN 2 Bogor adalah kesulitan siswa dalam memahami materi atau tugas yang membutuhkan kemampuan berfikir tingkat tinggi yang masih dalam kategori kurang. Mata pelajaran elektronika dasar pada kurikulum 2013 termasuk dalam kelompok C2 yaitu Dasar Kompetensi Keahlian (DKK) Teknik Elektronika, dimana tugas-tugas dimensi kognitif, psikomorik, dan afektif meliputi kemampuan berpikir analitis sederhana, pemecahan masalah, menyajikan data berdasarkan kondisi saat ini, mengevaluasi, dan mensintesis serta mengintegrasikan informasi dari berbagai sumber, sehingga menuntut kemampuan berfikir tingkat tinggi serta membutuhkan media pembelajaran yang dapat membantu siswa dalam memahami materi yang bersifat abstrak.
Berdasarkan uraian diatas, dalam rangka meningkatkan kemampuan HOT siswa maka dilakukan penelitian tentang penggunaan video pembelajaran di SMKN 2 Bogor.
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan Model Penelitian Tindakan dari Kurt Lewin, desain dan langkah-langkah penelitian terdiri dari satu siklus dengan 3 kali pertemuan, sebagai berikut :(1) Perencanaan (planning), meliputi kegiatan : melaksanakan tes awal pada pertemuan 1 untuk mengetahui tingkat kemampuan HOT siswa sebelum menggunakan video pembelajaran, menyusun RPP, menyusun video pembelajaran, menyusun soal HOT dan menyiapkan materi dan perangkat pembelajaran untuk pertemuan 2 dan 3, (2) Pelaksanaan Tindakan (acting), terdiri dari 2 pertemuan yang meliputi kegiatan : melaksanakan pembelajaran yang mengacu pada RPP, dan melaksanakan tes dan pengisiam instrumen pembelajaran, (3) Observasi (observing), meliputi kegiatan : membuat catatan hasil pengamatan terhadap proses dan hasil pembelajaran, yang berupa hasil tes dan instrumen pembelajaran., (4) Refleksi (reflecting), meliputi kegiatan : merefleksi apakah hasil pembelajaran menunjukkan peningkatan kemampuan berfikir tingkat tinggi siswa, jika hasilnya kurang memuaskan maka dilanjutkan pada siklus berikutnya. Untuk lebih jelasnya digambarkan sebagai berikut :


Gambar.1. Model Penelitian Tindakan dari Kurt Lewin

Setting penelitian mengambil lokasi di kampus SMK Negeri 2 Bogor, yang beralamat di Jalan Pangeran Sogiri No 404 Tanah Baru Bogor, Jawa Barat, pada kompetensi keahlian teknik audio video tahun pelajaran 2013/2014. Subyek penelitian adalah siswa kelas X-EA sebanyak 35 siswa , pada mata pelajaran elektronika dasar. Instrumen yang digunakan adalah instrumen pembelajaran, angket penggunaan video pembelajaran dan soal tes untuk menganalisis kemampuan HOT siswa pada mata pelajaran elektronika dasar.
Teknik pengumpulan data dengan cara sebagai berikut : (1) Pelaksanaan tes awal pada pertemuan 1, untuk mengetahui tingkat kemampuan HOT siswa sebelum menggunakan video pembelajaran. (2) Pembelajaran dengan menggunakan video pembelajaran berupa hasil tes dan angket penggunaan video pembelajaran serta instrumen pembelajaran. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisa deskriptif untuk mendeskripsikan pengaruh penggunaan video pembelajaran terhadap peningkatan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa, menggunakan nilai rata -ratanya kemudian diintepretasikan sebagai berikut : (1) Untuk intepretasi nilai tes, kriteria ketercapaian kompetensi minimal adalah ≥ 60 dan kriteria ketuntasan belajar adalah ≥ 75% siswa yang telah mencapai kompetensi minimal. (2) Untuk intepretasi angket video pembelajaran dan instrumen pembelajaran, menggunakan nilai konversi validitas (Sa’dun Akbar,2013), kriteria efektifitas video pembelajaran minimal ≥ 61, (3) Untuk mengetahui tingkat pemahaman atau pengusaan kemampuan berfikir tingkat tinggi siswa menggunakan rumus normal gain atau N-Gain
(Yanti H,2006), sebagai berikut :
Ngain   =          ((N2-N1) / (Nmaks-N1)) x 100%
Dimana :          N1        : Nilai tes 1
N2        : Nilai tes 2
Nmaks : Nilai maksimum

Hasil Penelitian dan Pembahasan
Secara umum pembahasan dari hasil penelitian diatas, dapat dijelaskan sebagai berikut :
1.      Untuk mengetahui pengaruh penggunaan video pembelajaran elektronika dasar terhadap  peningkatan kemampuan berfikir tingkat tinggi siswa kelas XEA, dapat dilihat berdasarkan hasil tes selama 3 pertemuan, hasilnya sebagai berikut :
Tabel 1: Kemampuan HOT Siswa
NO
INDIKATOR
PERTEMUAN
N GAIN
KET
1
2
3
A
Analyze (menganalisis)
70.71
81.90
85.71
21.05
NAIK
1
Differentiating (membedakan)
80.71
81.43
92.86
14.04
NAIK
2
Organizing (mengorganisasikan)
87.14
94.29
97.14
50.00
NAIK
3
Attributing (menghubungkan)
44.29
70.00
67.14
-9.52
TURUN
B
Evaluate (mengevaluasi)
55.71
48.81
80.95
62.79
NAIK
4
Checking (mengecek)
70.00
63.33
73.33
27.27
NAIK
5
Critiquing (mengkritisi)
41.43
34.29
88.57
82.61
NAIK
C
Create (menciptakan)
12.14
52.62
85.71
69.85
NAIK
6
Generating (menyusun)
10.00
37.86
95.71
93.10
NAIK
7
Planning (merencanakan)
9.29
48.57
70.00
41.67
NAIK
8
Producing (menghasilkan)
17.14
71.43
91.43
70.00
NAIK
D
RATA-RATA NILAI
48.57
60.00
84.19
60.48
NAIK
E
KETUNTASAN BELAJAR
25.71
71.43
97.14
90.00
NAIK

Dari tabel.1 diatas, dapat dijelaskan sebagai berikut :
a.      Kemampuan berfikir tingkat tinggi siswa pada tingkatan atau tahapan menganalisa mengalami kenaikan sebesar 21,05%, walaupun masih ada bagian yang belum menunjukan kenaikan, yaitu pada tahapan berfikir dalam menghubungkan (Attributing).
b.      Kemampuan berfikir tingkat tinggi siswa pada tingkatan atau tahapan mengevaluasi mengalami kenaikan sebesar 62,79%
c.      Kemampuan berfikir tingkat tinggi siswa pada tingkatan atau tahapan mencipta mengalami kenaikan sebesar 69,85%
d.      Secara umum kemampuan berfikir tingkat tinggi siswa meningkat sebesar 60,48%,
e.      Tingkat ketuntasan belajar siswa meningkat sebesar 90,00%,
2.      Untuk mengetahui respon siswa selama pembelajaran dengan menggunakan video pembelajaran, dapat dilihat berdasarkan hasil angket penilaian video pembelajaran selama 2 pertemuan, hasilnya sebagai berikut :
Tabel 2 : Penilaian Video Pembelajaran
NO
INDIKATOR
PERTEMUAN
N GAIN
KATEGORI
2
3
1
Kesesuaian video pembelajaran dengan tujuan pembelajaran
65.71
70.30
13.38
NAIK
2
Kesesuaian video pembelajaran dengan materi
65.71
73.94
23.99
NAIK
3
Kemampuan video pembelajaran dalam  mengembangkan motivasi belajar siswa
56.57
57.58
2.31
NAIK
4
Kemampuan video pembelajaran dalam menarik perhatian siswa
54.29
60.00
12.50
NAIK
5
Kemampuan video pembelajaran dalam menciptakan rasa senang siswa
49.71
55.76
12.02
NAIK
6
Kemampuan video pembelajaran dalam memahami dan mengingat materi
50.86
53.33
5.04
NAIK
7
Kemampuan video pembelajaran dalam mengulang apa yang dipelajari
57.71
63.64
14.00
NAIK
8
Kemampuan video pembelajaran dalam stimulus belajar
52.00
72.73
43.18
NAIK
9
Kemampuan video pembelajaran untuk umpan balik dengan segera
52.00
68.48
34.34
NAIK
10
Kemampuan video pembelajaran dalam menggalakan latihan yang serasi
55.43
63.03
17.06
NAIK
11
Kemampuan video pembelajaran dalam penyesuaian dengan lingkungan belajar
52.57
72.12
41.22
NAIK
12
Kemudahan penggunaan video pembelajaran dalam pembelajaran
52.57
67.27
31.00
NAIK
13
Efesiensi video pembelajaran terhadap waktu, biaya dan tenaga
62.86
68.48
15.15
NAIK
14
Keamanan video pembelajaran
68.57
76.36
24.79
NAIK
15
Kualitas video pembelajaran
66.86
73.94
21.37
NAIK
%-TASE
57.56
66.46
20.98
NAIK

Dari tabel.2 diatas, secara umum respon siswa terhadap penggunaan video pembelajaran mengalami kenaikan sebesar 20,98%, walaupun masih ada beberapa indikator yang masih perlu penekanan lagi, yaitu :
a.      Kemampuan video pembelajaran dalam mengembangkan motivasi belajar siswa,  diusahakan dengan menambahkan ilustrasi atau tampilan video yang lebih menarik
b.      Kemampuan video pembelajaran dalam memahami dan mengingat materi, diusahakan dengan menggunakan narasi yang berbahasa indonesia
c.      Dalam pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan video pembelajaran, perlu memperhatikan beberapa hal, sebagai berikut :
1)     Tahap persiapan :
                            i.     Pilihlah video pembelajaran yang sesuai dengan materi dan menarik
                            ii.     Ganti narasi yang berbahasa asing dengan menggunakan bahasa indonesia
                            iii.     Gunakan LCD proyektor dan sound system yang memadai
2)     Tahap Pelaksanaan :
                            i.     Gunakan tombol pause untuk memberikan kesempatan kepada siswa dalam memahami materi yang ditayangkan.
                            ii.     Putar ulang bagian video pembelajaran yang menurut siswa masih kurang paham
                          iii.     Sisipkan video klip musik atau video motivasi untuk membangun suasana belajar yang mulai menurun
3)     Tahapan Evaluasi :
                           i.     Tanyakan kepada siswa tentang tampilan, materi, dan soal latihan yang ada pada video pembelajaran yang telah selesai ditayangkan
                           ii.     Sebarkan angket penggunaan video pembelajaran dan minta kepada siswa untuk memberikan saran pengembangan video pembelajaran
3.      Untuk mengetahui validitas video pembelajaran elektronika dasar, dapat dilihat dari hasil angket penggunaan video pembelajaran yang dinilai oleh observer selama 2 pertemuan, adapun hasilnya sebesar 98,67 pada kategori amat baik, dengan saran-sarannya sebagai berikut :
a.      Perlu adanya peningkatan media video pembelajaran
b.      Agar adanya peningkatan video pembelajaran pada tiap tingkat atau kelas
c.      Kualitas video pembelajaran diperlukan agar lebih menarik minat siswa dalam kemudahan bagi guru dalam menyampaikan materi.

Simpulan, Saran, dan Rekomendasi
Berdasarkan hasil penelitian tindakan tentang penggunaan video pembelajaran elektronika dasar untuk meningkatkan kemampuan berfikir tingkat tinggi siswa kelas XEA SMKN 2 Bogor meningkat sebesar 60,48%.
Adapun saran-saran dalam penggunaan video pembelajaran dan pengembanganya, sebagai berikut :
1.      Bagi siswa, video pembelajaran dapat digunakan belajar dimanapun dan kapanpun serta dapat ditayangkan berkali-kali untuk melatih kemampuan berfikir tingkat tinggi siswa,
2.      Bagi Guru : (a) Pilihlah video pembelajaran yang sesuai dengan materi dan karateristik siswa, (b) Gunakan bahasa narasi yang mudah dimengerti siswa, (c) Sisipkan pertanyaan yang mengarah kepada kemampuan berfikir tingkat tinggi siswa disetiap sesi video pembelajaran, (d) Sisipkan video klip musik atau video motivasi disela-sela video pembelajaran, untuk membangkitkan semangat belajar siswa
3.      Bagi Sekolah : (a) Dapat digunakan dalam pengembangan e-learning disekolah, terutama untuk penambahan materi bagi siswa yang sedang melaksanakan praktek kerja di  industi, (b) Dapat dikembangkan untuk mata pelajaran lainnya, (c) Dapat dikembangkan untuk pembuatan video pembelajaran yang bersifat tutorial
Daftar Pustaka
Akbar Sa’dun. 2013. Instrumen Perangkat Pembelajaran. Bandung : Remaja Rosdakarya

Ayuningtyas Nurina. 2012. Proses Penyelesaian Soal Higher Order Thinking Materi Aljabar Siswa                  SMP Ditinjau Berdasarkan Kemampuan Matematika Siswa. Surabaya : Universitas Negeri                  Surabaya

Gunawan W Adi. 2006. Genius Learning Strategy. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama

Herlanti Yanti. 2006. Tanya Jawab Penelitian Pendidikan Sains. Jakarta : UIN Syarif Hidayatullah

Ismaniati Christina. 2012. Pengembangan dan Pemanfaatan Media Video Instruksional untuk                          Meningkatkan kualitas Pembelajaran . Majalah  Ilmiah Pembelajaran

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kombinasi. Bandung : Alfabeta

Wardoyo Mangun Sigit. 2013. Pembelajaran Konstruktivisme. Bandung : Alfabeta

Wind Ajeng. 2014. Jago Membuat Video Tutorial. Jakarta : Dunia Komputer

http://guraru.org/guru-berbagi/pengunaan video tutorial dalam proses pembelajaran di smk. diunduh :           22 / 04 / 2014 / 17:01:30

0 comments: