MODUL PELATIHAN MATA
PELAJARAN PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN
Prakarya merupakan proses bekerja menghasilkan
suatu karya (produk). Produk prakarya masih bersifat dami ( masih diproduksi
dalam satuan ). Kewirausahaan merupakan usaha yang dilakukan secara mandiri,
dengan penanaman karakter wirausaha yang
kreatif, inovatif, mandiri, bekerja
sama, percaya diri, pantang menyerah,
dan kemampuan berkomunikasi. Penataan konten mata pelajaran Prakarya dan
Kewirausahaan disusun mengikuti
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta berdasarkan pada
budaya lokal
Perbaikan Kurikulum 2013 bertujuan
menyelaraskan SKL, KI-KD, pembelajaran, penilaian, dan buku teks, yang disesuaikan
dengan Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan
Karakter (PPK).
PPK adalah gerakan pendidikan di bawah
tanggung jawab satuan pendidikan untuk memperkuat karakter peserta didik
melalui harmonisasi olah hati, olah rasa, olah pikir, dan olah raga dengan
melibatkan dan kerjasama antara satuan pendidikan, keluarga, dan masyarakat
sebagai gerakan nasional revolusi mental. PPK mengedepankan lima nilai utama
karakter yaitu religiositas, nasionalisme, kemandirian, gotong royong dan
integritas. Penguatan lima nilai karakter tersebut akan dapat mendorong peserta
didik untuk memiliki keterampilan Abad 21 yang dibutuhkan dalam meniti
kehidupan, seperti keterampilan berpikir
kritis dan pemecahan masalah (critical thinking and problem solving),
keterampilan berkolaborasi (collaboration skills), keterampilan berkreasi
(creativities skills), dan keterampilan berkomunikasi (communication skills).
Prinsip perbaikan kurikulum meliputi :
1.
Keselarasan
(Alignment) Keselarasan antara dokumen SKL, KI-KD, Silabus, , Buku Peks
Pelajaran, Pembelajaran, dan Penilaian Hasil Belajar harus selaras dari aspek
kompetensi, lingkup materi nilainilai karakter dan keterampilan Abad 21.
2.
Mudah
Dipelajari (Learnable) Lingkup Kompetensi dan Materi yang dirumuskan dalam KD
mudah dipelajari oleh peserta didik sesuai dengan tingkat perkembangan
psikologis dan aspek pedagogis.
3.
Mudah
Diajarkan (Teachable) Lingkup Kompetensi dan Materi yang dirumuskan pada KD
mudah diajarkan oleh guru sesuai dengan gaya belajar peserta didik,
karakteristik mata pelajaran, karakteristik kompetensi, dan sumber belajar yang
ada di lingkungan, sehingga dapat menguatkan karakter dan meningkatkan
keterampilan Abad 21 pada peserta didik.
4.
Terukur
(Measurable) Kompetensi dan materi yang diajarkan terukur melalui indikator
yang mudah dirumuskan dan layak dilaksanakan.
5.
Bermakna
untuk Dipelajari (Worth to be learn) Kompetensi dan materi yang diajarkan
mempunyai kebermaknaan bagi peserta didik sebagai bekal kehidupan.
Modul 1
Analisis Kompetensi,
Materi, Pembelajaran, dan Penilaian
1. Unit 1: Analisis Dokumen; SKL, KI-KD dan Silabus
a.
Keterkaitan
antara SKL, KI-KD, Pembelajaran, dan Silabus
·
Standar
Kompetensi Lulusan merupakan pijakan sekaligus target yang harus dihasilkan
dari proses pembelajaran.
·
Kompetensi
inti (KI-3 dan KI-4) memberikan arah tingkat kompetensi pengetahuan dan
keterampilan minimal yang harus dicapai peserta didik.
·
Kompetensi
dasar dari KI-3 adalah dasar pengembangan materi pembelajaran, sedangkan
kompetensi dasar dari KI-4 mengarahkan keterampilan dan pengalaman belajar yang
perlu dilakukan peserta didik. Dari sinilah pendidik dapat mengembangkan proses
belajar dan cara penilaian yang diperlukan melalui pembelajaran langsung.
·
Dari
proses belajar dan pengalaman belajar, peserta didik akan memperoleh
pembelajaran tidak langsung berupa pengembangan sikap sosial dan spiritual yang
relevan dengan berpedoman pada kompetensi dasar dari KI-2 dan KI-1
·
Rangkaian
dari KI-KD sampai dengan penilaian tertuang dalam silabus, kecuali untuk tujuan
pembelajaran, tidak diwajibkan dicantumkan baik dalam RPP maupun dalam Silabus
·
Contoh
:
i. KD 3.3 Menganalisis
sistem produksi kerajinan dengan inspirasi budaya lokal non benda dan material
daerah sekitar berdasarkan daya dukung yang dimiliki oleh daerah setempat
ii. KD 4.3 Memproduksi
kerajinan dengan inspirasi budaya lokal non benda dan material daerah sekitar
berdasarkan daya dukung yang dimiliki oleh daerah setempat
b.
Pengembangan
Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) dan Materi Pembelajaran
·
Pisahkan
kemampuan berpikir yang dinyatakan dengan kata kerja dengan materi, seperti
pada Tabel berikut :
KD
|
Kemampuan berpikir / kata kerja
|
Materi
|
3.3
|
Menganalisis
|
Sistem
produksi kerajinan dengan inspirasi budaya lokal non benda dan material
daerah sekitar berdasarkan daya dukung
yang dimiliki oleh daerah setempat
|
4.3
|
Memproduksi
|
Kerajinan
dengan inspirasi budayabudaya lokal non benda dan material daerah sekitar
berdasarkan daya dukung yang dimiliki oleh daerah setempat.
|
·
Perhatikan
kemampuan berpikir yang terdapat dalam kata kerja, untuk kemampuan berpikir tingkat
tinggi/Higher Order Thinking Skills (HOTS), sbb :
Jenjang HOTS
|
Kemampuan
|
Kata Kerja
|
Analisis
|
Mengelompokkan
dalam bagian-bagian penting dari sebuah sumber informasi/benda yang diamati /
fenomena sosial alam-budaya
|
·
mediferensiasi kelompok informasi
·
memilih informasi berdasarkan kelompok
·
menentukan fokus penting suatu informasi
|
Menentukan
keterkaitan antar komponen
|
·
mengorganisasi keterkaitan antar kelompok / menyusun
·
menemukan koherensi antar kelompok
·
membuat struktur (baru) untuk kelompok informasi
|
|
Menemukan
pikiran pokok / bias / nilai penulis atau pemberi informasi
|
·
memberi label untuk kelompok yang dikembangkan
·
menemukan bias penulis / pemberi informasi
|
|
Evaluasi
|
Menentukan
kesesuaian antara masalah, uraian dan kesimpulan / proporsi suatu bentuk / proporsi
suatu penyajian drama-tari
|
·
mencek kesinambungan
·
mendeteksi unsur yang sama
·
memonitoring kegiatan
·
mentes / menguji
|
Menentukan
kesesuaian metoda / prosedur / teknik / rumus / prinsip dengan masalah
|
·
mengeritik kelebihan dan kelemahan informasi atau
bagiannya
·
memberikan penilaian berdasarkan kriteria
|
|
Mencipta
|
Mengembangkan
hipotesis
|
·
mengembangkan
|
Merencanakan
penelitian / proyek / kegiatan / ciptaan
|
·
merencanakan
·
mendesain
|
|
mengembangkan
produk baru
|
·
menghasilkan
·
mekonstruksi
·
merekonstruksi
|
·
Tahapan
Kemampuan Berpikir dan Materi, sbb :
Kemampuan Berpikir
|
Kemampuan Berpikir Jembatan
|
Materi
|
3.3 Menganalisis
|
2.
Mengidentifikas
3.
Menjelaskan
4.
Membedakan
5.
Mengelompokan
|
·
Jenis dan karakteristik bahan dan alat kerajinan
·
Macam-macam
kerajinan berdasarkan inspirasi budaya lokal
|
4.3 Memproduksi
|
1.
Merancang
2.
Membuat
|
·
Teknik produksi kerajinan
·
Tahapan proses produksi kerajinan
·
Jenis dan kegunaan bahan kemas
·
Teknik penyajian dan pengemasan.
|
·
Contoh
:
i.
IPK
untuk KD 3.1 adalah :
a.
3.3.1
Mengenali jenis dan karakteristik bahan dan alat kerajinan
b.
3.3.2
Mengenali jenis dan kegunaan bahan kemas
c.
3.3.3
Membedakan macam-macam kerajinan berdasarkan inspirasi budaya lokal
d.
3.3.4
Mengelompokkan bahan alat kerajinan berdasarkan inspirasi budaya lokal
ii.
IPK
untuk KD 4.3 adalah :
a.
4.3.1
Merancang Prosedur kerja produksi
kerajinan berdasarkan inspirasi budaya lokal
b.
4.3.2
Membuat kajinan berdasarkan inspirasi budaya lokal
c.
4.3.3
Membuat rancangan design kemasan Produk kerajinan
d.
4.3.4
Membuat kemasan Produk kerajinan sesui dengan keunggulan lokal
c.
Menentukan
nilai utama karakter, meliputi :
·
Religiositas;
beriman dan bertaqwa; bersih, toleransi, cinta lingkungan
·
Nasionalisme;
Cinta Tanah Air, Semangat Kebangsaan, Menghargai Kebhinekaan
·
Kemandirian;
Kerja Keras, Kreatif, Disiplin, Pemberani, dan Pembelajar.
·
Gotong-royong;
Kerjasama, Solidaritas, Saling Menolong, dan Kekeluargaan.
·
Integritas;
Kejujuran, Keteladanan, Kesantunan, dan Cinta Pada Kebenaran.
d. Mengembangkan
keterampilan Abad 21, yaitu :
·
keterampilan
berpikir kritis dan pemecahan masalah (Critical Thinking and Problem Solving
Skills),
·
keterampilan
berkolaborasi (Collaboration Skills),
·
keterampilan
berkreasi (Creativitis Skills),
·
keterampilan
berkomunikasi (Communication Skills).
2. Unit 2: Analisis Materi Dalam Buku Teks Pelajaran
a. Pengembangan
Materi Pembelajaran
·
Diidentifikasi materi pokok sebagai berikut :
a. Jenis dan karakteristik bahan dan alat kerajinan b. Macam-macam kerajinan berdasarkan inspirasi budaya
setempat c. Teknik produksi kerajinan d. Tahapan proses produksi kerajinan e.
Jenis dan kegunaan bahan kemas f. Teknik penyajian dan pengemasan
·
Memperhatikan konten materi mana yang berupa pengetahuan
faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif
i. Pengetahuan
faktual adalah kain songket, kain batik, mpek-mpek dll
ii. Pengetahuan
konseptual adalah makanan khas Sumatra Selatan, kerajinan membatik dll
iii. Pengetahuan
prosedural adalah tahapan proses produksi kerajinan berdasarkan inspirasi
budaya lokal
iv. pengetahuan
metakognitif membuat produk kerajinan dengan inspirasi budaya lokal non benda
·
Pengembangan materi memperhatikan buku teks
wajib dan sumber lain, materi pengembangan atau materi terapan sebagai bahan
pengayaan, mengembangkan materi yang berkaitan dengan muatan lokal, materi
interdisipliner transdisipliner, materi yang dapat diaktualisasikan dalam
kegiatan kepramukaan
·
Materi
hasil pengembangan yang merupakan bahan ajar akan menjadi lampiran di RPP
b.
Keterkaitan
antara aspek sumber-sumber belajar dan alat-alat yang dipergunakan
·
Menentukan
sumber belajar disesuaikan dengan kompetensi dasar atau materi pembelajaran, dapat
berupa media cetak (buku, modul, majalah, koran, dll), media elektronik (tv,
radio, internet, dll), tempat, atau alam
·
Alat
belajar harus disesuaikan dengan materi pembelajaran dan sumber belajar yang
digunakan, misal pada kegiatan pembelajaran untuk KD tersebut guru dapat
menggunakan video, ppt, atau Penugasan
c. Analisis materi dalam
buku teks pelajaran (dan buku sumber lain yang relevan)
·
Menganalisis
materi dalam buku teks terkait dengan materi reguler atau materi esensial, materi
untuk remedial, dan materi untuk pengayaan, serta mengidentifikasi materi yang
memuat pemgetahuan tentang fakta, konsep, prosedur, dan metakognitif seperti
yang telah diuraikan sebelumnya
·
Muatan
Lokal disampaikan untuk membekali peserta didik dengan sikap, pengetahuan, dan
keterampilan untuk : a. mengenal dan mencintai lingkungan alam, sosial, budaya,
dan spiritual di daerahnya; dan b. melestarikan dan mengembangkan keunggulan
dan kearifan daerah yang berguna bagi diri dan lingkungannya dalam rangka menunjang
pembangunan nasional.
·
Langkah-langkah
pelaksanakan kegiatan aktualisasi muatan pembelajaran dalam kegiatan Kepramukaan,
sbb : a. Guru mata pelajaran memahami SKU, dapat dilakukan melalui kerjasama
dengan Pembina pramuka. b.
Mengidentifikasi muatan-muatan pembelajaran dalam KD-KI 4 yang relevan dengan
SKU. c. Menentukan jenis kegiatan Kepramukaan. d. Membuat panduan/petunjuk pelaksanaan
kegiatan. e. Pelaksanaan aktualisasi mata pelajaran kegiatan kepramukaan yang
dapat dilaksanakan di kelas oleh guru mata pelajaran atau bersamaan dengan
kegiatan pramuka bekerjasama dengan pembina pramuka. f. Penilaian yang merupakan bagian dari penilaian
KD-KI 4 tersebut
·
Contoh
Analisis Materi dalam Buku Teks Pelajaran
Materi Pengayaan
|
Muatan Lokal
|
Materi aktualisasi Kepramukaan
|
Muatan Nilai karakter
|
Pengayaan
: Peserta didik mengunjung atau survey ke galeri(toko) kerajinan
setempat, mencatat contoh dan produk kerajinan berdasarkan inspirasi budaya
lokal
|
Produk
kerajinan berdasarkan inspirasi Budaya Lokal
|
Membuat
kerajinan tangan seperti tas, tempat tisu, hiasan rumah tangga, dan
sebagainya dari barang bekas atau
limbah industri
|
Membuat
kerajinan dengan memanfaatkan kekayaan alam wilayah nusantara
|
3. Unit 3: Analisis Penerapan Model Pembelajaran
a.
Karakteristik
Pembelajaran berbasis aktivitas, meliputi :
·
interaktif
dan inspiratif;
·
menyenangkan,
menantang, dan memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif;
·
kontekstual
dan kolaboratif;
·
memberikan
ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian peserta didik;
·
sesuai
dengan bakat, minat, kemampuan, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta
didik.
b.
Prinsip
pembelajaran, sbb :
·
peserta
didikdifasilitasi untuk mencari tahu;
·
peserta
didik belajar dari berbagai sumber belajar;
·
proses
pembelajaran menggunakan pendekatan ilmiah;
·
pembelajaran
berbasis kompetensi;
·
pembelajaran
terpadu;
·
pembelajaran
yang menekankan pada jawaban divergen yang memiliki kebenaran multi dimensi;
·
pembelajaran
berbasis keterampilan aplikatif;
·
peningkatan
keseimbangan, kesinambungan, dan keterkaitan antara hard-skills dan
soft-skills;
·
pembelajaran
yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik sebagai pembelajar
sepanjang hayat;
·
pembelajaran
yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan (ing ngarso sung
tulodo), membangun kemauan (ing madyo mangun karso), dan mengembangkan
kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran (tut wuri handayani);
·
pembelajaran
yang berlangsung di rumah, di sekolah, dan di masyarakat;
·
pemanfaatan
teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas
pembelajaran;
·
pengakuan
atas perbedaan individual dan latar belakang budaya peserta didik;
·
suasana
belajarmenyenangkan dan menantang.
c.
Higher
Order Thinking Skills (HOTS), adapun tingkatan kemampuan menurut anderson, sbb
:
Level
|
Kategori
|
Deskripsi
|
LOTS
|
Mengingat (Remember)
|
Menyajikan
fakta dari ingatan (mengenai fakta penting
/ recognizing; memanggil / recalling / retrieving)
|
Memahami (Understand)
|
Memaknai
materi yang dipelajari dengan kata-kata / kalimat sendiri (interpretasi / interpreting,
memberi contoh / illustrating, mengkalsifikasi / classifying / categorizing,
meringkas / summarizing / abstracting, menyimpulkan / concluding / ektrapolating
/ interpolating, predicting, membandingkan / comparing / contrasting / mapping
/ matching, menjelaskan / constructing model e.g. cause-effect)
|
|
Menerapkan
(Apply)
|
Melaksanakan
(executing), menggunakan prosedur (implementing) untuk suatu situasi baru
(melakukan, menerapkan)
|
|
HOTS
|
Menganalisis (Analyze)
|
Mengelompokkan
informasi/fenomena dalam bagian-bagian penting (differentiating / discriminating
/ focusing / selecting), menentukan keterkaitan antar komponen (organizing / finding
coherence / integrating / outlining / structuring), menemukan pikiran pokok /
bias / nilai penulis (attributing / deconstructing)
|
Mengevaluasi (Evaluate)
|
Menentukan
apakah kesimpulan sesuai dengan uraian / fakta (checking / coordinating / detecting
/ monitoring / testing), menilai metode mana yang paling sesuai untuk
menyelesaikan masalah (critiquing / judging)
|
|
Mencipta
(Create)
|
Mengembangkan
hipotesis (generating), merencanakan penelitian (planning / designing),
mengembangkan produk baru (producing / constructing)
|
d. Model-model
Pembelajaran
·
a.
Langkah model pembelajaran discovery tersebut adalah sebagai berikut; 1)
Stimulation (memberi stimulus); Contoh;
Menyajikan bahan kajian berupa video atau gambar yang berkaitan dengan produksi
kerajinan dengan inspirasi budaya lokal 2) Problem Statement (mengidentifikasi
masalah) Contoh; Mengidentifikasi unsur-unsur atau masalah dalam produksi
kerajinan dengan inspirasi budaya lokal
3) DataCollecting (mengumpulkan data);
Contoh; Mencari dan mengumpulkan data/informasi tentang produksi
kerajinan dengan inspirasi budaya lokal dari berbagai sumber. 4) Data
Processing (mengolah data); Contoh; Menyelesaikan permasalahan produksi
kerajinan berdasarkan inspirasi budaya lokal dengan diskusi kelompok 5) Verification (memverifikasi); Contoh; Membandingkan hasil diskusi antar
kelompok untuk mendapatkan pengetahuan baru tentang produksi kerajinan berdasarkan inspirasi
budaya lokal, 6) Generalization (menyimpulkan);
Contoh; Peserta didik menggeneralisasikan hasil kesimpulannya pada
permasalahan produksi kerajinan berdasarkan pada inspirasi budaya lokal.
·
b.
Langkah-langkah pembelajaran berbasis permasalahan (PBL) adalah sebagai
berikut: 1) Mengorientasikan Contoh:
Peserta didik mengamati permasalahan terkait materi produksi kerajinan
berdasarkan inspirasi buadaya lokal 2) Mengorganisasikan kegiatan pembelajaran. Contoh; Peserta didikdifasilitasi untuk
membuat beberapa pertanyaan mengenai informasi yang didapatkan dari hasil
pengamatan produksi kerajinan berdasarkan inspirasi budaya lokal. 3) Membimbing
penyelidikan mandiri dan kelompok.
Contoh ; Peserta didik melengkapi informasi dengan mencari berbagai
informasi yang mendukung dari beberapa buku referensi, internet, atau sumber
yang lain untuk menguatkan dugaan yang dibuat. 4) Menganalisis dan evaluasi
proses pemecahan masalah. Contoh;
Peserta didik diminta menganalisis beberapa permasalahan tentangproduksi
kerajinan berdasarkan inspirasi budaya lokal, membuat dugaan awal dan
mempresentasikan di depan kelas. Guru
membantu peserta didik melakukan refleksi terhadap penyelidikan mereka dan
proses-proses yang mereka gunakan Peserta didik diminta menuliskan kesimpulan yang didapatkan tentang produksi
kerajinan berdasarkan inspirasi budaya lokal. Setelah itu peserta didik diminta
mendiskusikan kesimpulan kelompoknya dengan
peserta didik/kelompok lainnya.
·
Langkah-langkah
pembelajaran berbasis permasalahan (PBL) adalah sebagai berikut: 1)
Mengorientasikan Contoh: Peserta didik
mengamati permasalahan terkait materi produksi kerajinan berdasarkan inspirasi
buadaya lokal 2) Mengorganisasikan kegiatan pembelajaran. Contoh; Peserta didikdifasilitasi untuk
membuat beberapa pertanyaan mengenai informasi yang didapatkan dari hasil
pengamatan produksi kerajinan berdasarkan inspirasi budaya lokal. 3) Membimbing
penyelidikan mandiri dan kelompok.
Contoh ; Peserta didik melengkapi informasi dengan mencari berbagai
informasi yang mendukung dari beberapa buku referensi, internet, atau sumber
yang lain untuk menguatkan dugaan yang dibuat. 4) Menganalisis dan evaluasi
proses pemecahan masalah. Contoh;
Peserta didik diminta menganalisis beberapa permasalahan tentangproduksi
kerajinan berdasarkan inspirasi budaya lokal, membuat dugaan awal dan
mempresentasikan di depan kelas. Guru
membantu peserta didik melakukan refleksi terhadap penyelidikan mereka dan
proses-proses yang mereka gunakan Peserta didik diminta menuliskan kesimpulan yang didapatkan tentang produksi
kerajinan berdasarkan inspirasi budaya lokal. Setelah itu peserta didik diminta
mendiskusikan kesimpulan kelompoknya dengan
peserta didik/kelompok lainnya.
·
Langkah
pembelajaran dalam project based learning adalah sebagai berikut; 1) Menyiapkan
pertanyaan atau penugasan proyek.
Pertanyaan harus dapat mendorong peserta
didik dalam melakukan suatu aktivitas/proyek, misalnya yang berkaitan
dengan konsep dalam KD-KI 4 disesuaikan dengan realitas dunia nyata. 2) Mendesain perencanaan proyek. Perencanaan dilakukan secara kolaboratif
antarpeserta didik, dan peserta didik dengan guru. Dengan demikian peserta
didik diharapkan akan merasa memiliki atas proyek tersebut. Perencanaan berisi
tentang kegiatan, alat, dan bahan yang berguna untuk penyelesaian proyek 3)
Menyusun jadwal sebagai langkah nyata dari sebuah proyek. Peserta didik menyusun jadwal aktivitas dalam
menyelesaikan proyek. Aktivitas pada tahap ini antara lain: (1) membuat
timeline untuk menyelesaikan proyek, (2)
membuat deadline penyelesaian proyek, (3) membawa peserta didik agar
merencanakan cara yang baru, (4) membimbing peserta didik ketika mereka membuat
cara yang tidak berhubungan dengan proyek, dan (5) meminta peserta didik untuk
membuat penjelasan (alasan) tentang pemilihan suatu cara. 4) Memonitor kegiatan
dan perkembangan proyek. Kegiatan
monitoring perkembangan proyek merupakan kegiatan guru dan peserta didik. Guru
bertanggungjawab untuk melakukan monitor terhadap aktivitas peserta didik selama
menyelesaikan proyek. Guru berperan menjadi mentor bagi aktivitas peserta
didik. Agar mempermudah proses monitoring, dibuat sebuah rubrik yang dapat
merekam keseluruhan aktivitas yang
penting. Peserta didik melakukan
pengecekan atas kerja mereka sendiri, sesuai dengan tahap perkembangan
proyeknya, sehingga memungkinkan mereka untuk terus melakukan perbaikan dan
akhirnya diperoleh suatu proyak yang sudah sesuai dengan kriteria penugasan. 5)
Menguji hasil. Pengujian hasil dapat
dilakukan melalui presentasi atau penyajian proyek. Pada kegaiatan ini, guru
dapat mengukur ketercapaian kompetensi peserta didiknya, dan peserta didik
dapat melihat dimana kekurangan dan/atau kelebihan proyek yang mereka hasilkan
berdasarkan masukkan dari peserta didik/kelompok lain serta masukkan dari
guru. 6) Mengevaluasi
kegiatan/pengalaman. Pada akhir proses
pembelajaran, peserta didik dan guru melakukan refleksi terhadap aktivitas dan
hasil proyek yang sudah dilakukan. Proses refleksi dilakukan baik secara
individu maupun kelompok. Pada tahap ini peserta didik diminta untuk
mengungkapkan perasaan dan pengalamannya selama menyelesaikan proyek. Guru dan
peserta didik mengembangkan diskusi dalam rangka memperbaiki kinerja selama
proses pembelajaran, sehingga pada akhirnya ditemukan suatu temuan untuk
menjawab permasalahan yang diajukan pada tahap pertama pembelajaran dan
permasalahan lain yang serupa.
·
Langkah-langkah
dalam model Inkuiri terdiri atas: 1)
Mengamati berbagi fenomena alam yang akan memberikan pengalaman belajar kepada
peserta didik bagaimana mengamati berbagai fakta atau fenomena. 2) Mengajukan dugaan atau kemungkinan jawaban
dapat melatih peserta didik dalam mengasosiasi atau melakukan penalaran
terhadap kemungkinan jawaban dari pertanyaan yang diajukan. 3) Mengumpulkan data yang terkait dengan
dugaan atau pertanyaan yang diajukan, sehingga peserta didik dapat memprediksi
dugaan yang paling tepat sebagai dasar untuk merumuskan suatu kesimpulan. 4) Merumuskan kesimpulan-kesimpulan
berdasarkan data yang telah diolah atau dianalisis, sehingga peserta didik
dapat mempresentasikan atau menyajikan hasil temuannya.
e. Pemilihan
model pembelajaran yang tepat, sbb :
·
Kesesuaian
model pembelajaran dengan karakteristik mata pelajaran, sehingga ada
kemungkinan mata pelajaran tertentu tidak menggunakan model yang diuraikan di atas,
tetapi menggunakan model khusus untuk mata pelajaran tersebut. Sebagai contoh
untuk mata pelajaran bahasa menggunakan pembelajaran berbasis teks.
·
Kesesuaian
model pembelajaran dengan karakteristik KD-KI 2 yang dapat mengembangkan
kompetensi sikap, dan kesesuaian materi pembelajaran dengan tuntutan KD-KI 3
dan/atau KD-KI 4 untuk memgembangkan kompetensi pengetahuan dan/atau
keterampilan.
·
Kesesuaian
model pembelajaran dengan tujuan pembelajaran yang spesifik dalam mengembangkan
potensi dan kompetensi, misalnya untuk mengembangkan interaksi sosial, atau
mengolah informasi.
·
Penggunaan
model pembelajaran disesuaikan dengan pendekatan saintifik
4.
Unit
4: Analisis Penilaian Hasil Belajar
a. Penilaian sikap
·
Perencanaan
penilaian sikap : (1) Merumuskan nilai sikap yang dikembangkan sekolah dari
Visi sekolah . Misalnya “Menciptakan insan berprestasi,berbudaya dan bertaqwa.”
Sekolah mengembangkan sikap jujur, bertanggung jawab, kompetitif, disiplin,
religius. (2) Khusus untuk mata
pelajaran Pendidikan Agama dan Budi pekerti dan PPKN instrumen penilaian sikap
dapat lebih bervariasi sesuai dengan karakteristik kompetensi yng dituntut
dalam KD , IPK, maupun materi pembelajaran. (3) Membuat format jurnal yang akan dilakukan
pendidik untuk melakukan penilaian sikap. Format jurnal sebaiknya disepakati
oleh seluruh guru mapel. Contoh format
jurnal dapat dilihat pada panduan penilaian hasil belajar untuk SMA yang
diterbitkan Direktorat PSMA tahun 2015
·
Pelaksanaan
penilaian sikap dilakukan selama proses
pembelajaran dengan mengamati dan mencatat perilaku peserta didik yang sangat
baik atau kurang baik dalam jurnal segera setelah perilaku tersebut teramati
atau menerima laporan tentang perilaku tersebut.
·
Pemanfaatan
hasil penilaian sikap untuk memberikan
deskripsi penilaian sikap di rapor oleh walikelas
b. Penilaian Pengetahuan
·
Perencanaan
penilaian pengetahuan : (1) Menyusun kisi kisi soal (2) Mengembangkan soal sesuai kisi kisi (3)
Membuat pedoman penskoran dan kuci jawaban (4) Menganalisis soal secara
kualitatif
·
Pelaksanaan
penilaian pengetahuan untuk menilai
proses dan hasil belajarpeserta didik. Penilaian proses dilakukan dalam bentuk penilaian
harian melalui testertulis, tes lisan, maupun penugasan
·
Pemanfaatan
hasil penilaian pengetahuan : a) Remedial
Pembelajaran remedial bertujuan agar peserta didik yang mengalami
kesulitan belajar dapat mencapai kompetensi dasar yang ditetapkan. Pembelajaran
remedial dapat dilakukan melalui pembelajaran ulang, pemberian bimbingan
khusus, pemberian tugas, atau pemanfaatan tutor sebaya. Contoh penentuan
program remedial. Jika peserta didik dalam satu
kelas yang mencapai ketuntasan
kurang dari 50% maka bentuk pembelajaran remedialnya adalah pembelajaran
ulang. b) Pengayaan Pengayaan
pembelajaran dapat digunakan untuk mencapai kompetensi dasar ataupun untuk
pengembangan dari kompetensi dasar yang sudah ditentukan
c. Penilaian Keterampilan
dilakukan dengan berbagai teknik antara lain penilaian praktik/kinerja, proyek,
dan portofolio
·
Perencanaan
penilaian keterampilan Mencermati kompetensi yang dituntut dalam KD dari KI-4
melalui IPK yang dikembangkan
·
Pelaksanaan
penilaian keterampilan melalui penilaian produk, penilaianproyek, dan penilaian
portofolio yang diberikan setelah pembelajaran
·
Pemanfaatan
hasil penilaian keterampilan untuk mengetahui ketercapaian kompetensi sehingga dapat menentukan rencana remedial
atau pengayaan
Modul 2
Perancangan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Sekolah :
Mata
pelajaran : Selain Pendidikan
Agama dan Budi Pekerti dan PPKn
Kelas/Semester :
Alokasi
Waktu :
A.
Kompetensi
Inti (KI)
[disajikan Deskripsi Rumusan KI-1 dan KI-2
yang dapat disalin dari Permendikbud No. 21 tahun 2016]
KI1 :
KI2 :
KI3 :
KI4 :
B.
Kompetensi
Dasar dan Indikator
Kompetensi Dasar
|
Indikator
|
KD pada KI 3
|
…
|
KD pada KI4
|
…
|
C.
Tujuan
pembelajaran
Perumusan tujuan
pembelajaran mengacu pada Permendikbud No 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses
D.
Materi
Pembelajaran
[disajikan materi pokok saja, rincian materi
setiap pertemuan dinyatakan dalam Lampiran]
E.
Media
dan Alat Pembelajaran
1.
Media
: dapat berupa video, ppt, white
board/papan tulis, lembar kerja, dan LCD
2.
Alat : dapat berupa penggaris dan pensil
F.
Bahan
dan Sumber Belajar
1.
Bahan
: dapat berupa kain, kayu
2.
Sumber : dapat berupa buku, data, orang, lingkungan,
alam
G.
Metode
Pembelajaran
1.
Pendekatan
2.
Model
3.
Metode
H.
Kegiatan
Pembelajaran
1.
Pertemuan
Pertama : (...JP)
Indikator :
…
[indikator yang dirujuk untuk pembelajaran
pertemuan pertama]
a.
Kegiatan
Pendahuluan :
·
mengkondisikan
suasana belajar yang menyenangkan;
·
mendiskusikan
kompetensi yang sudah dipelajari dan dikembangkan sebelumnya berkaitan dengan kompetensi yang akan
dipelajari dan dikembangkan;
·
menyampaikan
kompetensi yang akan dicapai dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari;
·
menyampaikan
garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan dilakukan;
·
menyampaikan
lingkup dan teknik penilaian yang akan digunakan.
b.
Kegiatan
Inti [disajikan garis besar alur
berpikir pembelajaran secara Lengkap, materi rinci pembelajaran dimuat pada
Lampiran Materi Pembelajaran Pertemuan 1]
·
Guru
memberikan stimulus dengan menayangkan video tentang produk kerajinan
berdasarkan inspirasi budaya lokal.
·
Peserta
didik dibagi dalam beberapa kelompok dan masing-masing kelompok diberikan
lembar kerja siswa.
·
Peserta
didik mendiskusikan lembar kerja siswa berdasarkan tayangan video
·
Peserta
didik mengumpulkan data setiap tayangan video yang ditayangkan
·
Peserta
didik dalam kelompok mencari informasi dari berbagai sumber
·
Selanjutnya
peserta didik melakukan verifikasi data yang diperoleh dari lembar pengamatan
dengan data yang diperoleh dari internet
·
Dari
hasil verifikasi data, peserta didik dapat mengambil kesimpulan tentang produk
kerajinan dengan inspirasi budaya lokal. Selanjutnya disajikan dalam bentuk
laporan ataupun melalui presentasi
c.
Kegiatan
Penutup
·
Guru
memfasilitasi peserta didik dalam menemukan kesimpulan dari pembelajaran yang
dilakukan melalui mereviu indikator yang hendak dicapai pada hari itu
·
Guru
melakukan penilaian untuk mengetahui tingkat ketercapaian indikator. Instrumen
penilaian menjadi lampiran RPP
·
Guru
meminta beberapa peserta didik untuk mengungkapkan manfaat memahami sistem
produksi kerajinan dengan inspirasi budaya lokal non benda dan material daerah
sekitar berdasarkan daya dukung yang dimiliki oleh daerah setempat
·
Guru
memberikan tugas kepada peserta didik. Materi tugas yang diberikan menjadi
lampiran RPP
2.
Pertemuan
Kedua : (...JP)
Indikator : …
[indikator yang
dirujuk untuk pembelajaran pertemuan kedua]
a.
Kegiatan
Pendahuluan
b.
Kegiatan
Inti [disajikan garis besar alur berpikir pembelajaran secara lengkap, materi
rinci pembelajaran dimuat pada lampiran Materi Pembelajaran Pertemuan 2]
c.
Kegiatan
Penutup
3.
Pertemuan
seterusnya.
I.
Penilaian
[disajikan nama Teknik
Penilaian, instrumen lengkap Penilaian setiap pertemuan dimuat dalam Lampiran
Instrumen Penilaian Pertemuan 1, Lampiran Instrumen Penilaian Pertemuan 2, dan
seterusnya tergantung pada banyak
pertemuan]
Lampiran-lampiran :
1.
Materi
Pembelajaran Pertemuan 1
2.
Instrumen
Penilaian Pertemuan 1
3.
Materi
Pembelajaran Pertemuan 2
4.
Instrumen
Penilaian Pertemuan 2
Modul 3
Praktek Pembelajaran
dan Penilaian
1.
Langkah
pelaksanaan praktik pembelajaran dengan Micro Teaching.
a.
Peserta
pelatihan dibagi menjadi kelompok yang terdiri dari 4 orang
b.
Masing-masing
kelompok mendiskusikan satu RPP yang sudah divalidasi untuk dipraktikkan dan
disesuaikan dengan waktu penyajian.
c.
Menunjuk
satu anggota kelompok untuk melaksanakan praktik sedangkan yang lain mengamati
jalannya pembelajaran dengan menggunakan instrumen pengamatan proses
pembelajaran
d.
Menyiapkan
semua perangkat pembelajaran yang diperlukan untuk Micro Teaching
e.
Menyiapkan
peserta didik
f.
Melaksanakan
Micro Teaching dengan durasi waktu maksimal 20 menit.
2.
Langkah
pelaksanaan praktik pembelajaran dengan Peer Teaching
a.
Peserta
pelatihan dibagi menjadi kelompok yang terdiri dari 4 orang
b.
Masing-masing
kelompok mendiskusikan satu RPP yang sudah divalidasi pada Modul 2 untuk
dipraktikkan dan disesuaikan dengan waktu penyajian
c.
Menunjuk
satu anggota kelompok untuk melaksanakan praktik pembelajaran sedangkan anggota
kelompok yang lain mengamati jalannya peer teaching dengan menggunakan
instrumen pengamatan proses
d.
Menyiapkan
semua perangkat pembelajaran yang diperlukan untuk Micro Teaching
e.
Mengkondisikan
peserta pelatihan yang bukan anggota kelompok penyaji sebagai peserta didik
f.
Melaksanakan
Peer Teaching dengan durasi waktu maksimal 20 menit
3.
Penilaian
Sikap Spritual dan Sosial Untuk melaksanakan praktik penilaian sikap, Andamata
pelajaran cukup menyiapkan jurnal harian. sedangkan mata pelajaran Agama dan
budi pekerti dan PPKn, menyiapkan instrumen penilaian sesuai dengan yang sudah
dirancang. Perlu diingat bahwa penilaian sikap dilakukan secara berkelanjutan
sehingga umpan balik kepada peserta didik diberikan sesegera mungkin.
4.
Penilaian
Pengetahuan Praktik pelaksanaan penilaian pengetahuan dilakukan sesuai dengan
yang dirancang pada RPP
5.
Penilaian
Keterampilan Sebagaimana praktik penilaian sikap dan pengetahuan, praktik
pelaksanaan penilaian keterampilan juga
dilakukan sesuai dengan yang dirancang pada RPP
Modul 4
Praktek Pengolahan dan
Pelaporan Penilaian Hasil Belajar
1.
Pengolahan
Hasil Penilaian
a.
Nilai
Sikap Spiritual dan Sikap Sosial
·
Guru
mengelompokkan atau menandai catatan-catatan sikap peserta didik yang
memperlihatkan perilaku sangat baik (SB) dan atau perilaku perlu bimbingan (PB)
yang dituliskan dalam jurnal baik sikap spiritual maupun sikap sosial.
·
Guru
membuat rekapitulasi sikap dalam jangka waktu satu semester.
·
Guru
membuat rumusan deskripsi singkat sikap spiritual dan sikap sosial berdasarkan
catatan-catatan jurnal untuk setiap peserta didik.
·
Wali
kelas mengumpulkan deskripsi singkat sikap dari guru mata pelajaran dan guru
BK. Kemudian, dengan memperhatikan deskripsi singkat sikap spiritual dan
sosial, wali kelas menyimpulkan rumusan deskripsi pencapaian sikap spiritual
dan sosial setiap peserta didik.
·
Kesimpulan
sikap spiritual dari guru Pendidikan Agama dan Budi Pekerti menjadi acuan utama
dan didukung oleh kesimpulan sikap spiritual dari guru mata pelajaran lain dan
guru BK dengan deskripsi menggunakan kalimat mencerminkan perilaku sikap
spiritual yang menonjol positif dan sikap yang perlu bimbingan. Selanjutnya,
kesimpulan sikap sosial dari guru PPKn menjadi acuan utama dan didukung oleh
kesimpulan sikap sosial dari guru mata pelajaran lain, guru BK dengan deskripsi
menggunakan kalimat mencerminkan perilaku sikap sosial yang menonjol positif
dan sikap yang perlu bimbingan
b.
Penilaian
Pengetahuan
Nilai kompetensi
pengetahuan diperoleh dari hasil penilaian harian selama satu semester untuk
mengetahui pencapaian kompetensi pada setiap KD pada KI-3. Hasil penilaian
pengetahuan yang dilakukan oleh guru dengan berbagai teknik penilaian dalam
satu semester direkap dan didokumentasikan pada tabel pengolahan nilai sesuai
dengan KD yang dinilai. Jika dalam satu KD dilakukan penilaian lebih dari satu
kali maka nilai akhir KD tersebut merupakan nilai rerata. Nilai akhir
pencapaian pengetahuan matapelajaran tersebut diperoleh dengan cara
merataratakan hasil pencapaian kompetensi setiap KD selama satu semester.Nilai
akhir pengetahuan selama satu semester pada rapor mempertimbangkan penilaian hasil belajar oleh
guru dalam bentuk penilaian harian dan penilaian oleh satuan guruan dalam
bentuk penilaian akhir. Nilai akhir tersebut ditulis dalam bentuk angka pada
skala 0 – 100 dan predikat (D - A) serta dilengkapi dengan deskripsi singkat
kompetensi yang menonjol berdasarkan pencapaian KD selama satu semester
c.
Penilaian
Keterampilan
Nilai keterampilan
diperoleh dari hasil penilaian unjuk kerja/kinerja/praktik, proyek, produk,
portofolio, dan bentuk lain sesuai karakteristik KD mata pelajaran. Hasil
penilaian pada setiap KD pada KI-4 adalah nilai optimal jika penilaian
dilakukan dengan teknik yang sama dan objek KD yang sama. Penilaian KD yang
sama yang dilakukan dengan proyek dan produk atau praktik dan produk, maka
hasil akhir penilaian KD tersebut dirata-ratakan. Untuk memperoleh nilai akhir
keterampilan pada setiap mata pelajaran adalah rerata dari semua nilai KD pada
KI4 dalam satu semester.Selanjutnya, penulisan capaian keterampilan pada rapor
menggunakan angka pada skala 0 – 100 dan predikat (D – A) serta dilengkapi
dengan deskripsi singkat capaian kompetensi
2.
Pelaporan
Hasil Belajar
Hasil
penilaian oleh guru meliputi pencapaian kompetensi peserta didik pada sikap
spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan secara
terpisah karena karakternya berbeda. Laporan hasil penilaian sikap berupa
deskripsi yang menggambarkan sikap yang menonjol dalam satu semester.
Berikut
contoh kesimpulan hasil deskripsi sikap spiritual oleh wali kelas. Agus: Selalu
bersyukur dan berdoa sebelum melakukan kegiatan serta memiliki toleran pada
agama yang berbeda; ketaatan beribadah mulai berkembang
Contoh
kesimpulan hasil deskripsi sikap sosial oleh wali kelas. Agus: Memiliki sikap
santun, disiplin, dan tanggung jawab yang baik, responsif dalam pergaulan; sikap
kepedulian mulai meningkat.
Selanjutnya,
hasil penilaian pencapaian pengetahuan dan keterampilan dilaporkan dalam bentuk
bilangan bulat (skala 0 – 100) dan predikat (D – A) serta dilengkapi dengan
deskripsi singkat yang menggambarkan capaian kompetensi yang menonjol dalam
satu semester.
Predikat
pada pengetahuan dan keterampilan
dinyatakan dengan angka bulat dengan skala 0-100,ditentukan berdasarkan
interval predikat yang disusun dan ditetapkan oleh satuan pendidikan.
Konsekuensi
dari sistem Paket adalah kenaikan kelas. Berkaitan hal tersebut diatas, maka
setiap sekolah wajib memilki kriteria kenaikan kelas yang mengacu kepada
Panduan Penilaian yang diterbitkan Ditjen Mandikdasen dan disesuaikan dengan
karakteristik sekolah. Salah satu syatat
kenaikan kelas adalah bahwa siswa tidak memiliki lebih dari 2 (dua) mata
pelajaran yang masing-masing nilai pengetahuan dan/atau keterampilan di bawah
KKM. Apabila ada mata pelajaran yang
tidak mencapai ketuntasan belajar pada semester ganjil dan/atau semester genap,
nilai akhir diambil dari rerata semester ganjil dan genap pada mata pelajaran
yang sama pada tahun pelajaran tersebut.
sumber : Modul PKWU Rev 2018, DitPSMA
0 comments:
Posting Komentar